Bulan Ayu : Dari Cahaya Pengetahuan, Lahirkan Harapan bagi Anak-Anak Dyslexia

 

Bulan Ayu dan Tim Dyslexia Genius Malaysia


Setiap orang memiliki jalannya sendiri menuju makna hidup. Bagi Dr. Bulan Ayu Poerbo, jalan itu tak pernah jauh dari dunia anak-anak, terutama mereka yang sering kali disalahpahami: anak-anak dengan disleksia. Tapi baginya, mereka bukan anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka adalah anak-anak yang mengalami tantangan dalam proses belajar membaca, menulis, dan berhitung—namun di balik itu semua, tersembunyi potensi luar biasa yang belum tergali. Mereka adalah anak-anak genius.

 Kini ia tinggal di Malaysia, membangun keluarga bersama suaminya—seorang penemu dan pemegang hak paten berbagai alat deteksi dini disleksia yang telah membantu ribuan anak dikenali sejak usia dini. Ibunya mertua bukan sosok biasa pula—beliau dijuluki “Ibu Disleksia Malaysia”, seorang tokoh pendidikan yang sangat dihormati atas dedikasinya selama puluhan tahun mendampingi anak-anak dyslexia. Sebuah keluarga yang seluruh napasnya adalah tentang memahami, membela, dan membesarkan dunia anak-anak pembelajar unik ini.

 

Ketika Misi Menyatu dengan Takdir

 Dalam satu titik perjalanan, Bulan Ayu dipercaya untuk bermitra dengan SEAMEO SEN—sebuah lembaga pendidikan regional bergengsi di Asia Tenggara yang fokus pada pengembangan pengajaran bagi anak-anak dengan tantangan pembelajaran. Bersama timnya, ia membawakan pelatihan di berbagai wilayah Malaysia—dari Kuala Lumpur hingga Labuan—untuk para guru pendidikan pemulihan, guru arus utama, dan konselor sekolah.

Tapi pelatihan ini bukan sekadar mentransfer pengetahuan. Ini adalah misi menyentuh kesadaran. Ia membawa pendekatan dari hati ke hati, dan tentu saja—pengalaman ilmiah dan praktikal yang ia bangun bersama platform miliknya: DGenius, wadah pembelajaran interaktif yang membantu pendidik dan orang tua mengenali dan mendampingi anak-anak dyslexia dengan pendekatan yang bermartabat dan penuh kasih.

 

Apa yang Diajarkannya?

 

Bulan Ayu menekankan bahwa pemahaman adalah kunci. Pemahaman tentang apa itu disleksia, bagaimana mengenalinya, dan yang paling penting, bagaimana memfasilitasi mereka untuk tetap mencintai proses belajar tanpa merasa gagal.

Para guru diajak memahami bahwa anak-anak dyslexia bukan malas atau bodoh. Mereka hanya membutuhkan pendekatan visual, multisensori, dan pembelajaran yang terstruktur dengan ritme mereka sendiri. Melalui DGenius dan kerja sama dengan para pakar, Bulan Ayu menyuguhkan praktik pengajaran berbasis bukti, simulasi nyata, hingga strategi intervensi yang ramah dan aplikatif.

Ia juga membuka ruang refleksi emosional. Karena sering kali, luka pada anak dyslexia bukan berasal dari huruf-huruf yang sulit mereka pahami, tetapi dari label, ejekan, dan tekanan yang datang dari lingkungan yang belum paham.

 

Tantangan, Tapi Juga Tekad

 

Tentu saja tidak mudah. Tingkat pemahaman para peserta beragam, waktu terbatas, dan latar belakang berbeda-beda. Namun dengan kesabaran dan pengalaman yang ia miliki, Bulan Ayu dan tim mampu membentuk pengalaman pelatihan yang bukan hanya mengubah pola pikir, tapi juga menyulut semangat baru.

Para guru mulai memahami bahwa di balik anak yang diam dan sulit menulis, bisa saja tersimpan bakat artistik luar biasa. Bahwa di balik anak yang kesulitan mengeja, bisa tumbuh pemikir visual yang kelak menjadi pencipta teknologi atau karya agung.

 

 Pesan Penuh Cahaya

Dalam satu sesi yang penuh haru, ia mengatakan:

“Anak-anak disleksia adalah anak-anak yang cerdas—hanya dunia yang belum cukup siap memahami cara mereka belajar. Tugas kita bukan mengubah mereka menjadi seperti anak lain, tapi menjadikan dunia cukup fleksibel untuk memberi mereka ruang tumbuh dengan bahagia. Berbahagialah orang tua yang memiliki anak dyslexia, karena mereka sedang dibimbing oleh anak genius yang sedang menunggu untuk dikenali.”

 

Sebuah Awal yang Membuka Banyak Pintu



Apa yang dilakukan Dr. Bulan Ayu hanyalah permulaan. Ia tahu, membangun sistem pendidikan yang inklusif untuk anak-anak dyslexia membutuhkan lebih dari sekadar pelatihan. Dibutuhkan gerakan. Dibutuhkan kesadaran kolektif. Dan itulah yang ia bangun, perlahan namun pasti—dari ruang kelas, dari ruang webinar, dari ruang-ruang dialog.

Ia membawa misi yang juga telah menjadi napas keluarga besarnya—bahwa pendidikan harusnya memberi tempat bagi siapa pun untuk bertumbuh, termasuk mereka yang istimewa caranya memahami dunia.

Dan hari ini, setiap langkah Dr. Bulan Ayu Poerbo—bersama DGenius, bersama suami dan keluarga yang luar biasa—adalah suluh kecil yang terus menyala, untuk masa depan anak-anak Dyslexia Genius yang tak kalah hebatnya dari siapa pun.


Bulan Ayu : Dari Cahaya Pengetahuan, Lahirkan Harapan bagi Anak-Anak Dyslexia Bulan Ayu : Dari Cahaya Pengetahuan, Lahirkan Harapan bagi Anak-Anak Dyslexia Reviewed by Papi on June 24, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.