[Berjuang Bersama Kudo ] Sosok Pahlawan Keluarga dari Sudut Pandang yang Berbeda

Sosok Pahlawan Bagi keluargaku

Suatu hari, ketika kami sedang asyik merekam aktivitas anak- anak di rumah,  ada pertanyaan tiba –tiba yang dilontarkan oleh Ibunya anak-anak kepada anak laki-laki kami. “Kanda kalau sudah besar mau jadi apa?”. Pertanyaan itu biasanya akan di jawab oleh anak-anak seumuran 3 tahun adalah mau jadi spiderman, mau jadi superman atau mau jadi boboboy apalah yang mereka suka. Jawaban anak kami itu ternyata  di luar dugaan , dia menjawab ingin menjadi Yusep, Saya yang mendengarnya pun kaget Karena Yusep itu adalah nama saya sendiri seorang suami dari Uli Hartati, Seorang Bapak dari Dua anak laki laki yang masih balita dan secara umum saya adalah kepala keluarga sama seperti hal nya seluruh laki-laki di dunia ini yang sudah berkeluarga.


Memang menjadi seorang imam, pemimpin yang baik,amanah dan menjadi contoh teladan bagi keluarga gampang-gampang susah, apalagi di zaman sekarang yang bersifat materialistik. Kenapa demikian? Jelas ada beberapa hal ketika seorang laki-laki dianggap berguna bagi keluarganya;
1.    Ketika dia masih hidup, laki-laki itu mampu menafkahi secara kontinu baik nafkah lahir dan batin;
2.    Bukan sekadar nafkah lahir berupa materi, namun lebih dari itu ada nafkah yang secara khusus kita berikan kepada pasangan kita, semisal membelikanperhiasan ( emas atau perak)  untuk sang istri , membelikan hadiah ulang tahun,membelikan dia baju baru, sepatu baru dan lain sebagainya di luar gaji rutin yang kita berikan setiap waktunya. Ini adalah hadiah karena dia adalah perempuan yang mau kita nikahi dengan kondisi apapun, perempuan yang mau hidup bersama dengan laki laki yang belum terlalu di kenalnya, perempuan yang mau menjaga, mendidik  dan merawat anak anak kita, perempuan yang mau mengurusi segala kebutuhan rumah tangga dari pagi hingga pagi lagi tanpa lelah.
3.    Laki-laki itu mampu menyediakan dana darurat bagi keluarganya ketika suatu saat dia tidak lagi bersamanya bukan hanya berupa video yang bisa ditonton oleh keluargi kita seperti halnya dalam film sabtu bersama bapak. Tapi lebih dari itu.
4.    Laki-laki yang dalam kesemrawutan pekerjaan dan tekanan di dalamnya mampu tersenyum lebar ketika berada di rumah, mendengarkan keluh kesah istri yang juga bekerja, mengajak bermain anak-anak di rumah .Sehingga kondusifitas keluarga bisa terjaga;
5.    Laki-laki hendaknya mengutamakan kepentingan keluarga di atas segalanya. Seringkali saya dibully karena selalu pulang tepat waktu, tak ada waktu percuma  yang terbuang untuk urusan keluarga. Pergaulan itu penting,hang out bareng teman-teman juga perlu namun bila harus menyisihkan keluarga rasanya menjadi tak pantas.
6.    Laki-laki itu bisa dipegang antara omongan dan perbuatan, saking seringnya anak melihat saya sholat ketika azan berkumandang dan suatu saat ketika kami bercengkrama maka anak dengan lantangnya akan mengatakan”Papih sholat dulu gih”. Bahagia rasanya.

Selain ke enam hal tersebut dari saya pribadi sebagai kepala keluarga yang dijadikan “pahlawan” bagi anak-anak di rumah memiliki bisnis sampingan penambah stamina agar dapur ngebul adalah sangat penting. Memiki usaha di luar pekerjaan utama adalah tantangan sama halnya ketika saya memulai dan memahami betapa luar biasanya berbisnis atau berusaha di KUDO ( Kios Untuk Dagang Online).


Sejak bergabung awal tahun 2016 lalu ada saja permintaan atau pembelian secara online baik itu pulsa ,tagihan listrik,tagihan telepon,tagihan asuransi dan pembelian online lainnya seperti lampu,charger handhone,baju bola untuk anak,topi mandi anak sampai pada pembelian ramuan penumbuh cambang produk asli Malaysia yang saya pun baru tahu ternyata ada produk sejenis di jual di KUDO.  Woow ternyata lengkap deh aplikasi kudo yang sekarang bisa secara online di unduh di playstore.
Kembali ke soal kriteri pahlawan yang banyak bertebaran di muka bumi, semua daerah semua Negara pasi punya pahlawan. Ada yang rekaan atau fiktif ada yang asli seperti halnya para pejuang kemerdekaan kita , ada yang dari kisah nyata bahkan dia dekat di diri kita sendiri yaitu di dalam keluarga.
1.    Pahlawan bagi saya pribadi adalah istri saya sendiri, karena saya sebagai suami akan menjadi apa ketika anak sakit, ketika  saya pribadi  sakit atau ketika suatu saat nanti saya berpulang terlebih dahulu. Daya tahannya luar biasa mampu menahan kantuk ketika harus tidak tidur semalaman ketiak anak anak terkena demam atau sakit lainnya. Mampu menahan lapar ketika kami belum sarapan atau makan. Mampu menahan keinginan ketika kami belum memiliki kebutuhan seperti baju baru,sepatu dan sandal baru.
2.    Anak- anak akan meninggalkan kami orang tuanya ketika mereka dewasa dan menikah dengan pasangannya masing masing. Orang tua di rumah tentu akan meninggalkan kita Karena faktor usia. Hanya istri kitalah yang mau dan sanggup mendampingi saya ketika tua nanti. Dengan setianya dia akan memasak,mensetrika baju,membersihkan rumah,berbelanja ke pasar dan menemani hari-hari bersama saat tua nanti. Lalu apakah saya pantas dianggap pahlawan, hanya karena saya bisa menafkahi keluarga dan menjadi tulang punggung bagi anak istri? Sungguh naïf kalau saya pun harus menasbihkan diri saya pribadi atau ayah-ayah sedunia lainnya untuk menjadi pahlawan.
3.    Seorang ibu/istri tentu akan selalu mendoakan suami dan terutama untuk para anak-anaknya , di manapun di muka bumi ini. Sesuatu hal yang sering luput dari ingatan para lelaki atau suami seperti saya yang jarang berdoa  secara khusus untuk anak-anaknya.
4.    Seorang istri sanggup mengelola keuangan keluarganya , meski yang diberikan para suami belumlah sebesar yang diharapkannya. Mereka dengan sembunyi atau terang-terangan akan membantu keuangan keluarga dan bahkan banyak diantaranya mengalahkan penghasilan dan pendapatan para suaminya. Banggakah mereka di depan kita, tidak malah mereka akan malu bila mengatakannya ke suami mereka bahwa merekalah yang lebih besar dari penghasilan dibandingkan suaminya sendiri.

5.    Seorang istri akan mengizinkan suaminya dan selalu berdoa demi keberhasilan usaha suaminya.Sama halnya ketika saya meminta izin untuk bergabung di KUDO. Restunya membuat saya bertahan hingga kini, sebuah  aplikasi yang menambah penghasilan dengan cara mudah dan tanpa ribet.
6.    Seorang istri akan meminta izin kepada suaminya bila hendak memberikan hadiah kepada orang tuanya atau saudaranya meski yang diberikannya adalah uangnya sendiri dari hasil jerih payahnya sendiri. Sesuatu hal yang jarang sekali dilakukan para lelaki.
Saya banyak melihat anak-anak berhasil dari sisi materi maupun tingkat pendidika ketika diasuh oleh ibu yang baik, meski kepala keluarganya sudah tidak ada lagi di dunia ini. Bahkan Tuhanpun telah menyatakan bahwa syurga itu adalah di bawah telapak kaki ibu. Untuk satu ini saya menyakininya , maka dari itu pantaslah seorang istri dari dua balita saya ini saya jadikan sebagai Pahlawan Keluarga di rumah.


Semoga bermanfaat.
Tulisan ini saya dedikasikan untuk istri tercinta, terimakasih atas hari-harinya bersama kami,  suami dan dua anak-anak tercinta.
[Berjuang Bersama Kudo ] Sosok Pahlawan Keluarga dari Sudut Pandang yang Berbeda [Berjuang Bersama Kudo ] Sosok Pahlawan Keluarga dari Sudut Pandang yang Berbeda Reviewed by Papi on July 20, 2016 Rating: 5

12 comments:

  1. PapiKyh,,,, pejuang bagi keluarga
    hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ada saja rezekinya kalau kita mau berusaha bro.

      Delete
  2. Replies
    1. terimakasih mas bro, ayuk ikutan

      Delete
  3. Replies
    1. Terimakasih Oom sudah mau mapir di mari. Salam buat keluarga.

      Delete
  4. Ayo papi semangat terus nulisnya yo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo semangat... hehehehehe iya nih. kalau ada yang menarik aja baru bisa menulis lancar.

      Delete
  5. wah karen artikelnya nih....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah terimakasih oom atas pujiannya.

      Delete
  6. mantep nih..goodluck
    nitip ah http://goo.gl/5dIcDe my blog

    ReplyDelete

Powered by Blogger.