Para orangtua yang memiliki anak disarankan memeriksakan kadar gula anaknya secara berkala apabila ada tanda tanda yang mengindikasikan gejala Diabetes Melitus (Kencing Manis).
anak sering haus, lapar, kencing, gatal, dan berat badan menurun drastis.
Fulki berfoto dengan orang tua dan para narasumber |
Atas dasar itulah, kegundahan, kegelisahan sekaligus kegeraman terjadi kepada semua perangkat yang membidangi kesehatan, termasuk kepada penyelenggara Jaminan Kesehatan untuk masyarakat dari negara yang dalam praktinya menurut beberapa pengamat dan praktisi kesehatan tidak holistik menangani kesehatan masyarakat. Yang bisa dilakukan saat ini hanyalah para orang tua segera memeriksaan kadar gula anak sedini mungkin. sebagai informasi, kadar gula darah normal anak itu antara 100 mg/dl hingga 200 mg/dl. ''Tapi, bila kadar gula darah lebih dari 200 mg/dl itu sudah dikategorikan diabetes
Apakah anak kita
berpotensi menjadi penderita diabetes?
Ya, benar sekali. Berbicara soal penyakit tidak menular semisal Diabetes itu ternyata bukan hanya faktor dari keturunan saja baik dari diturunkan secara langsung semisal dari ayah atau ibu kandung, maupun dari generasi di atasnya (kakek dan nenek). Pentingnya orang tua paham akan penyakit DM 1 atau di masyarakat umum dieknal dengan penyakit Kencing Manis, yang ternyata lebih banyak penderitanya dibandingkan DM2 . Diabetes pada anak harus segera didapatkan penanganannya terutama kepada psikologi anak dan orang tua yang menganggapnya sebagai "Kiamat Kecil". Peran orang tua tentu akan membawa dampak banyak menyelamatkan anak anak di masa depan dari penyakit tidak menular ini.
Ya, benar sekali. Berbicara soal penyakit tidak menular semisal Diabetes itu ternyata bukan hanya faktor dari keturunan saja baik dari diturunkan secara langsung semisal dari ayah atau ibu kandung, maupun dari generasi di atasnya (kakek dan nenek). Pentingnya orang tua paham akan penyakit DM 1 atau di masyarakat umum dieknal dengan penyakit Kencing Manis, yang ternyata lebih banyak penderitanya dibandingkan DM2 . Diabetes pada anak harus segera didapatkan penanganannya terutama kepada psikologi anak dan orang tua yang menganggapnya sebagai "Kiamat Kecil". Peran orang tua tentu akan membawa dampak banyak menyelamatkan anak anak di masa depan dari penyakit tidak menular ini.
Dr.dr. Aman Saragih Pulungan, S.PA (K) mengatakan bahwa tidak hanya pemerintah saja yang harus berperan, tapi juga masyarakat terutama media untuk berperan memberikan informasi akurat mengenai hal ini. Aman mencontohkan, Fulki (Uki) salah satu anak penyintas diabetes dan hadir dalam acara Hari Diabetes Sedunia 2018 yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan RI.
Uki, menderita DM 1 bukan dari faktor keturunan. Menurut Aman, Uki terkena Autoimun. Jadi, siapapun itu, anak - anak akan menderita Diabetes Melitus DM Tipe 1 dengan cara Auoto Imun, yaitu Berarti tubuh menyerang diri sendiri. Penyakit auto imun terjadi jika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Saat mendapatkan perawatan pertama kali, Uki melemas, berat badannya turun drastis dan gula darahnya 750, sangat tinggi.
Kondisi paling umum dari
masalah insulin adalah diabetes. Ada dua jenis diabetes, yaitu tipe 1 dan tipe
2. Walau kedua tipe diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi,
penyebab dan perkembangan masing-masing kasus berbeda. Tidak selalu jelas tipe
diabetes apa yang dimiliki seseorang. Untuk mendapatkan diagnosis yang pasti,
Anda tentu harus berkonsultasi dengan dokter spesialis endokrin
Setelah perawatan, dari
usia 9 tahun sampai kini berusia 12 tahun kelas 7 ( 1 SMP), Uki, yang bernama lengkap Fulki Baharudin Prihandoko setiap
harinya harus menyuntikan Insulin ke dalam tubuhnya.
Untuk titik suntikan di bahu kanan dan kiri dia butuh bantuan orang
tuanya namun untuk wilayah lengan, perut dan paha, dia sudah bisa dan mampu secara mandiri
menyuntikannya. Saat umroh pun, Uki secara mandiri mampu melakukannya sendiri.
Insulin berperan penting
dalam tubuh untuk mengubah gula (glukosa) dari karbohidrat yang Anda konsumsi
menjadi energi dan menyimpan glukosa untuk keperluan di waktu mendatang.
Menjaga fungsi insulin sangat penting untuk mengendalikan kadar gula tubuh
supaya tidak melonjak terlalu tinggi (hiperglikemia) atau turun terlalu rendah
(hipoglikemia).
Uki sendiri saat ini sudah memiliki kemampuan luar biasa dalam bertahan hidup. Selain tergabung dalam group anak - anak penyintas Diabetes, kehidupan normal seperti sebelum sakitpun bisa dirasakan kembali. Dibawah arahan Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K) yang merupakan seorang Dokter Spesialis Anak dan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Dr. dr. Aman Bhakti
Pulungan, Sp.A(K) merupakan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia, dan Ikatan
Dokter Anak Indonesia. Adapun layanan kesehatan yang diberikan oleh Dr.dr. Aman
Bhakti Pulungan adalah Kesehatan Anak Dan Dewasa, Check Up Kesehatan,
Konsultasi Kesehatan, Pemeriksaan Fisik, dan Imunisasi Anak.
Peran Pemerintah
Peran Pemerintah
Pemerintah harus
bertindak, jaminan kesehatan nasional semisal BPJS harus benar benar
terintegrasi demi menyelamatkan anak anak Indonesia. Penyakit ini juga
menyerang anak anak dari kalangan yang tidak mampu dan membutuhkan biaya yang
tidak sedikit, bahkan diantaranya masih bayi yang baru dilahirkan.
Sehingga Momen Diabetes World Daya 2018 harus lebih digaungkan lagi.
Pemerintah, masyarkat dan stake holder lainnya bisa memahami perannya masing
masing dengan baik.
Bagi masyarakat luas
terutama para orang tua yang telah memiliki anak. Pengetahuan penyakit kencing
manis (Diabetes Melitus) DM 1 dan DM 2 amat sangat penting . Pahami
ciri - cirinya, antara lain :
- Banyak makan;
- Banyak Minum;
- Banyak kencing, bahkan Ngompol pada anak ;
- Penurunan berat badan yang drastis;
- Kelelahan dan mudah marah
- Tanda lainnya semisal sesak napas, dehidrasi
Penjelasan Diabetes
Diabetes Meitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas. Insulin berfungsi menagtur penggunaan glukosa oleh otot, lemak atau sel - sel lain di tubuh. Apabila produksi insulin berkurang, maka akan menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah serta gangguan metabolisme, karbohifrat, lemak dan protein.
Diabetes Meitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas. Insulin berfungsi menagtur penggunaan glukosa oleh otot, lemak atau sel - sel lain di tubuh. Apabila produksi insulin berkurang, maka akan menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah serta gangguan metabolisme, karbohifrat, lemak dan protein.
Yang diderita Uki dan
anak - anak Indonesia lainya adalah penyakit tidak menular namun dapat
diturunkan dan tidak bisa disembuhkan. Peran pemerintah semisal :
1. Melaksanakan sosialisasi dan
diseminasi informasi tentang diabetes melalui berbagai media baik cetak
maupun elektronik dan media lainnya . pemasangan spanduk, umbul
umbul berisi pesan inspirasi dan penanganan mengenai Diabetes;
2. Membuat surat edaran kepada seluruh
Dinas Kesehatan Provinsi di Indonesia terkait Hari Diabetes Seduina untuk
melakukan promosi kesehatan,deteksi dini dan kerjasama dengan LSM
untuk melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat.
Peran Orang Tua :
Para orang tua dapat melakukan , pengendalain Diabetes Melitus Tipe 1 pada anak :
1.
Atur Pola Makan Sehat sesuai
kebutuhan;
2.
Ajarkan anak tentang DM Tipe 1
3.
Motivasi anak dan keluarg agar
patuh berobat;
4.
Berkan keterampilan penanganan DM
Tipe 1
5.
Gunakan Insulin setiah hari
seuur hidup;
6.
Rutin berolahraga;
7.
Segera cek gula darah sewaktu
secara rutin
Karena peningkatan DM tipe-2 diketahui dipengaruhi oleh obesitas, pencegahan dilakukan dengan dengan menerapkan gaya hidup sehat sebagai berikut :
Mempertahankan berat badan ideal. Jika anak memiliki berat badan berlebih, maka upayakan untuk menguranginya sekitar 5-10% untuk mengurangi risiko. Diet kalori dan rendah lemak sangat dianjurkan sebagai cara terbaik menurunkan berat badan dan mencegah DM tipe-2.
Perbanyak makan buah dan sayur. Dengan mengonsumsi berbagai macam buah dan sayur setiap hari, maka risiko DM tipe-2 dapat berkurang.
Kurangi minum minuman manis dan bersoda. Aktif berolahraga. Upayakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit dalam sehari untuk mencapai berat badan ideal dan menekan tingginya risiko DM tipe-2. Selain itu berolahraga juga bisa menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin. terakhir adalah batasi waktu penggunaan gadget.
Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K) saat acara kembali memberikan tips yang mudah diingat bagi orang tua untuk menjadikan tubuh kita sehat, yaitu 5 2 1 0 ;
5 kali makan buah per
hari
2 Jam maksimal
duduk setiap hari
1 jam olahraga ;
0 no sugar, no
added sugar
untuk sehat dan terbebas
dari Diabetes Anak, apapun harus dilakukan.meski di awal terasa sulit seperti
yang dialami oleh keluarga Uki yang awalnya berat menerima anggota
keluarganya ada yang terkena diabetes, namun lambat laun sudah terbiasa dan menganggapnya sebagai "Keluarga Pilihan" .
#semogabermanfaat
Mengenal Diabetes Pada Anak dan Solusinya
Reviewed by Papi
on
November 07, 2018
Rating:
anak pilihan dan keluarga pilihan semoga menguatkan yg lain yaaah para penyintas diabetes anak
ReplyDeleteSerem ya kalau ngobrolin diabetes, karena penyakit ini tidak mengenal usia. Jadi bukan karena genetika saja tapi dia yang terpilih bisa terkena diabetes. 5210 ini yang harus dijalankan dengan istiqomah.
ReplyDelete