Si Papi pernah membaca , Bayi yang menghabiskan banyak waktu di lantai dengan berbaring
telentang atau tengkurap membantunya mengembangkan koordinasi, keseimbangan,
dan kekuatan otot selama bulan-bulan pertamanya. Dan setelah beberapa minggu
konsentrasi dan latihan terfokus, seorang bayi akan dapat meraih dan menangkap
benda-benda, mendukung berat badannya di lengannya, dan berguling.
=============================
Sebagai seorang laki – laki , saya pernah survey kecil -kecilan mengenai kemampuan seorang ayah/bapak/papi/babe apabila mendapat tugas mengasuh buah hatinya. Sekuat apapun fisik mereka, tentu akan menyerah bila diminta pasangannya untuk mengasuh anak seharian dari pagi hingga sore. Jangankan seharian, dua jam saja sudah pegal pegal dan prustasi mereka. Kondisi ini saya amini, karena saya pun demikian pada awalnya, apalagi sampai harus mengasuh dua balita sekaligus, sendirian pula. Yup, mengurus satu balita saja ampun –ampunan, apalagi harus mengurus dua orang anak tentu saja ini tugas berat bagi si bapak/ suami. Ternyata itu hanya pikiran kita saja kawan !
Karena merasakan berat, tentulah kita harus
memaklumi tentang pekerjaan istri dalam
mendidik dan mengasuh buah hati kita. Peran multi fungsi kerap mereka lakukan. yang tak bisa laki - laki lakukan. Memasak sambil menggendong anak, mencuci baju sambil menidurkan anak, menyetrika
sambil mengawasi anak yang sedang bermain dan lain sebagainya. Bagi laki- laki
, peran nya harus seperti apa sih, kalau semua terasa mudah dilakukan oleh sang istri?
Memiliki dua anak yang masih balita, si
sulung berusia 5 tahun dan si bungsu
baru genap 4 (empat) tahun, 12
desember kemarin. Keduanya kami urus berdua, dengan kata lain tak ada pengasuh
lain sejak mereka dilahirkan hingga tumbuh berkembang menjadi anak - anak
yang sehat seperti sekarang. Sebagai seorang bapak, paling berat yang saya
harus lakukan adalah memandikan anak saat dia masih bayi . Prosesnya seperti mudah, namun jantung
bisa deg –degan , khawatir anak akan keseleo atau terkilir. membuat saya tersadar betapa tubuh mereka masih ringkih, mudah keseleo karena
susuanan tubuhnya masih lembut belum kuat.
Belum selesai berproses dengan
anak pertama, 21 (dua puluh satu) bulan kemudian, anak kedua saya lahir.
Pengalaman menangani anak pertama membuat saya tidak canggung lagi, menggendong,
memeluk, atau aktivitas dalam keseharian lainnya. Saya jadi paham tumbuh
kembang mereka , mempelajari dan membantu setiap gerak motorik mereka setiap hari.
Biar lebih meyakinkan, saya coba mencari
di mesin pencari internet bagaimana
seorang ayah merawat anaknya dengan baik. Artikelnya ada banyak sih, tapi ya
itu belum banyak yang membuat saya paham. Ketika asyik mencari, saya melihat
ada iklan sebuah biskuit untuk anak yang menarik alam pikiran saya sebagai
seorang bapak. Benarkah ada makanan anak
yang bisa membantu sarat motorik anak? Saya amati, saya baca, saya lihat kemudian
saya coba meyakinkan diri dengan bertanya
kepada istri saya.
"Mi, tahu gak ada biskuit yang bisa membantu perkembangan
saraf motorik, namanya biskuit.............?"
" Yeei, mami kan memang lagi nyari biskuit itu buat si
Kayama (anak saya yang kedua)" Kata Istri saya.
"Nih, Alhamdulillah mami dapet 4 box" Xoxoxo saya melihat betapa bahagia dan sumringahnya dia.
Percakapan ini bukanlah hal baru bagi
kami, si sulung di awal perkembangannya ada yang mengelami pelambatan, yaitu
lambat dalam berbicara. Bicaranya kelihatan lancar, tapi tidak ada kalimat yang
kami mengerti . lalala, bababa, mamama, begitu terus sampai usianya menginjak 3
tahun. Saraf motorik lidahnya sulit sekali merangkai kata. Bahkan untuk menyapa
“Papi”, “Mami” saja sungguh susah dan membuat kami bersedih gundah gulana. Sering kami
berkonsultasi kepada dokter spesialis anak mengenai hal ini. Bahkan sempat mau
mendaftarkan diri kepada psikolog anak buat agenda terapi bicara. Puji syukur Alhamdulillah, tepat di
usianya yang ketiga tahun, kata demi
kata terucap dari mulut mungilnya. Hingga sekarang, kemampuan berbicaranyanya
mengalahkan si maminya. Bahkan menyetop supaya dia berhenti berbicara saja memerlukan energi tersendiri. Hehehehehe.
===========================
Setelah kudapatkan biskuit ini, lalu kubuka
satu box dan ternyata di dalamnya ada bungkusan kecil (plastik) yang isinya biskuit kecil kecil lucu berwarna coklat. Kemasan box isi 120 gram
terdiri dari 6 plastik dengan isi 20 gram per plastiknya sehingga kukis yang
belum dimakan terjaga tetap fresh.
Saya
kemudian coba mencicipi beberapa butir. 'Krenyes" enak dan cepat lumer
di mulut.’
"Alhamdulillah, enak
mi!" Seruku.
“Yey..., itu si Papi, bukan
buat dimakan sama dirimu atuh, itu buat si Kayama, biar ngomongnya lancar,
saraf lidahnya kuat dan bisa lancar bicaranya”. Ujar istriku yang datang dari arah dapur.
“Hehehehe, habis enak mi ” Jawabku sambil
buru – buru mengemut satu butir lagi kukisnya.
Kemudian, kami pelan -pelan
menghampiri kedua anakku, si sulung memang agak pemilih soal makanan, dia akan
observasi terlebih dahulu, makanan apa
yang dia suka. Nah, kalau si bungsu
senang dengan yang manis - manis, seperti biskuit ini. “Ehmm syukurlah”.
Kedua anakku terlihat menyukai dan dengan santainya mereka bilang,
Kedua anakku terlihat menyukai dan dengan santainya mereka bilang,
"Enak mami, enak papi, terimakasih ya!". Tentu saja
dengan bahasa cedalnya mereka yang ngegemesin.
====================================
Pertumbuhan fisik anak diusia
1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun
berkembang sangat pesat. Usia tersebut masuk ke dalam fase golden age, dimana anak
banyak melakukan aktivitas untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar
maupun halus. Perlu peran orang tua agar anak bisa memaksimalkan
fase perkembangan ini.
Untuk melatih dan
meningkatkan keterampilan motorik kasar dan halusnya
diperlukan stimulus yang bisa dilakukan sambil melakukan kegiatan
sehari - hari. Nah Biskuit yang bernama Monde Boromon ini sangat cocok buat anak anak
saya, karena menjadi salah satu alat bantu buat memperbaiki saraf motorik mereka.
Memberikan kebebasan
mereka agar bisa mengeksplorasi
aktivitas harian baik bersama keluarga, maupun bersama teman teman sebayanya.
Untuk di rumah, saya bersama istri selalu memberikan asupan terbaik untuk
pertumbuhan mereka. Termasuk memberikan makanan ringan semisal Monde Boromon Cookies
Cemilan Anak 1-5 Tahun Bebas Gluten Bergizi.
Mengembangkan
Keterampilan Motorik Halus
Saat anak saya masih berusia tiga tahun, Perhatian
harus diambil untuk tidak melelahkan atau menggagalkan anak usia 3 tahun tersebut dengan
kegiatan yang memerlukan koordinasi tangan-mata yang terlalu banyak membutuhkan
konsentrasi. Karena keterampilan motorik halus mereka berkembang, mereka akan
mampu menangani manipulasi fisik yang lebih luas, seperti memegang krayon
antara dua jari dan jempol (seperti orang dewasa) sambil menggambar bentuk
lingkaran, silang, dan awal tahapan desain yang lebih rumit pada kertas besar. Seperti kebanyakan anak, saat usia 3 tahun mungkin masih ingin menutupi seluruh kertas dengan
sapuan cat besar, tetapi koordinasi tangan-mata mereka yang lebih baik membantu
mereka melihat dan tetap berada di dalam batas-batas kertas.
Monde Boromon Cookies
adalah salah satu cemilan untuk anak. Nyemil makanan kecil untuk anak memiliki
dua manfaat yakni pertama terkait motorik dimana si kecil makan dengan
tangannya sendiri dan kedua adalah tambahan asupan nutrisi selain makanan
pokok.
Anak umur 3 tahun
sangat menikmati menepuk, memecah, meremas, serta mencetak adonan dan pasir
basah untuk bersenang-senang atau membuat hal-hal sederhana seperti kue lumpur
dan spaghetti. Kayama saat berumur 3
tahun menunjukkan betapa terampilnya ia dapat mengambil dan melepaskan mainan
lego kecilnya untuk dijadikan berbagai miniatur dari pesawat terbang, jembatan
dan gedung pencakar langit.
Kenapa Monde Boromon
Cookies?
- Bebas gluten karena terbuat dari tepung kentang sehingga lebih mudah dicerna perut;
- Mengandung manfaat madu dan minyak ikan;
- Memiliki tekstur yang lembut dan meleleh di mulut;
- Terdaftar di BPOM RI dan halal MUI;
- Cocok untuk anak usia 1-5 tahun.
Boromon Cookies by
Monde
Komposisi:
Pati Kentang, Gula,
Telur, Glukosa, Madu (0.3%), Minyak Ikan (mengandung DHA, Antioksidan Natrium
Askorbat, Tokoferol dan Askorbil Palmitat).
* mengandung 3mg omega-3 dan 3mg DHA per sajian, yang setiap anak saya makan kukis ini mereka menjulurkan lidahnya sambil bilang "lihat Pi, melelh nih!"
Monde Boromon Cookies memang mudah meleleh saat kena air liur, hal ini menurutku adalah momen melatih motorik yang ada di lidah dan mulut anakku, membantu Si Kecil mengeksplorasi rasa, bentuk, tekstur serta kemampuan untuk makan.
Monde Boromon Cookies memang mudah meleleh saat kena air liur, hal ini menurutku adalah momen melatih motorik yang ada di lidah dan mulut anakku, membantu Si Kecil mengeksplorasi rasa, bentuk, tekstur serta kemampuan untuk makan.
#Semoga bermanfaat
Menemu kenali Potensi Anak melalui Perkembangan Saraf Motorik - Catatan Si Papi untuk Mondeboromon
Reviewed by Papi
on
December 20, 2018
Rating:
No comments: