Hai Ayah dan Bunda ! Bertemu lagi sama si Papikyh. Kali ini saya mau review buku parenting. Semoga sehat selalu ya .Biar jadi Ayah Tangguh.
PENGALAMAN HIDUP
Pengalaman kehidupan memang bisa dialami oleh siapa saja. Sebagian dikenang dengan sesuatu bersifat baik / bagus/menyenangkan . Kegalauan/kesusahan/kesedihan dan semua hal berbau negatif pun bisa tersimpan lama dalam memori . Dua hal positif dan negatif ini bisa saja diteruskan kepada generasi penerusnya baik secara verbal maupun non verbal . Pola pengasuhan.
Trilogy Positive Parenting |
Kesedihan memang tidak mengenakan. Sebuah nimat yang diberikan Tuhan namun rasanya kurang enak. Biasanya hal ini akan dihindari bahkan dijauhkan dari siapapun yang kita sayangi. Kepada anak !
Anak adalah titipan dari Tuhan. Dari Nya lah kita memohon berdoa hampir setiap saat. Bagi usia pernikahan yang baru seumur jagung , memiliki anak akan berbeda dengan pasangan yang sudah tahunan membina rumah tangga. Alhamdulillah ada teman diusia pernikahannya yang ke-11 mereka mendapatkan momongan. Setelah ikhtiar usaha kesana kemari dan menghabiskan energi SDM dan materi tentunya. Setelah mendapat anak?
Tentunya banyak sekali cerita keluarga bahagia dan keluarga tidak bahagia . Broken Home .
Salah siapa? Rerata menyalahkan orang tuanya. Baik si Ayah maupun si Ibu dan atau keduanya. Betulkah demikian?
Saya sendiri dilahirkan dari keluarga yang jumlahnya besar. Di kalangan sunda saat itu ada istilah Banyak Anak Banyak Rezeki. Saya anak ke-9 dari 10 bersaudara . 3 diantaranya adalah perempuan. Secara umum kondisi keluarga kami adalah sama dengan keluarga lainyna, meski berjumlah banyak.
Ayah seorang usahawan. Berjuang mengurus ibu dan adik kandungnya yang harus bersekolah. Sebagai pengganti tulang punggung (kakek) Beliau tidak mendapatkan Pendidikan yang baik namun bertekad membangun keluarga yang bisa terpandang. Di sisi lain, Ayah juga harus menghdupi anak dan istrinya. Apalagi kami juga tidak sedikit . Ya bersepuluh tadi . Mengenai pola asuh, ya pasti berbedalah, Saya tidak kebagian rasa sayang dari Ayah namun berubah saat saya SMA dan Kuliah. Kenapa kurang, karena perhatiannya terbagi dengan lahirnya adik saya (10). Hehehhe.
Semua pola asuh ada di tangan ibu. Ibu saya lembut beda 180 derajat dengan Ayah yang tegas cenderung galak. Apa yang saya lakukan Ketika saya memiliki anak , kemungkinan ada perpaduan dari pola asuh Ayah dan Ibu saya.
BUKU TRILOGY POSITIVE PARENTING
Mengenai pola asuh anak yang benar dan sesuai syariat agama. Menjadikan mereka generasi penerus yang handal berakhlakul karimah. Menjadi panutan dan berguna bagi nusa dan bangsa. Menjadi bermanfaat bagi sesama. Caranya adalah menjadikan diri kita sebagai orang tua baik terlebih dahulu. Meskipun ada dosa kecil masa lalu dari pola asuh orang tua yang “nyangkut” di dalam diri kita yang diterapkan kepada anak- anak kita. Percayalah semua bisa diubah . Saat ini sekarang untuk masa depan. Kalau Anda suka baca, ada baiknya membeli buku berjudul Trilogy Positive parenting.
Karena judulnya Trilogy Positive Parenting, maka tentu saja berjumlah tiga buah. Ayah Tangguh, Membasuh Luka Pengasuhan dan satunya Membayar Utang Pengasuhan. Ketiga buku ini uniknya ditulis oleh sepasang suami istri (keren kan) . Tentu saja bukan sembarangan orang. Keduanya merupakan seorang Psikolog. Juga Psikoterapis dan konselor pernikahan.
Dandi Birdy (suami) dan istrinya Diah Mahmudah bukan saja menulis dari hasil profesinya. Pengalaman pribadinya. Makanya ketiga buku ini dapat mengubah mindset pemikiran bahwa menjadi orang tua itu adalah beban akan sirna. Itupun kalau konsisten menerapkan apa yang menjadi ulasan dan bahan evaluasi yang harus dilakukan di dalam buku tersebut. Sebagai Ayah saya lebih tertarik dengan “Ayah Tangguh”.
Meksi versi ayah Tangguh beragam, Dandi menuliskannya dengan runut sesuai keilmuannya. Karena seorang muslim , referensi dari keislamannya juga cukup bagus. Karena pada dasarnya semua kita akan Kembali kepada Sangpencipta. Apa yang dilakukan di dunia sudah ada contoh dan sudah ada tuntunannya.
Dalam halaman sampulnya Dandi mendedikasikan buku ini untuk mendampingi Ayah dan calon Ayah agar menjadi Ayah Tangguh yang dibanggakan dalam setiap peristiwa. Artinya setelah membaca buku ini harapan terbesar bagi seorang Ayah adalah menemukenali potensi dirinya :
- Sebagai Tangguh Spritual ; Ayah sosok pengokoh akar keimanan, Ayah sosok pengemban misi
- Tangguh Emosional : Ayah sosok Tough Love : Penempa Resiliensi Ayah : You Are The Master
- Tangguh Fisik : Ayah sosok Tough Love : Penempa Resiliensi , Ayah sosok Supplier Maskulinitas
- Tangguh Sosial : Ayah sosok Ego Strength, Ayah sosok Produktif
- Tangguh Intelektual : Ayah sosok Problem Solver, Ayah sosok Coach Keluarga
Di Bab 3 ini , Anda para pembaca akan diajak berfikir dan praktik soal bagaimana Ayah dalam diri Anda. Profile diri Anda akan ada di halaman 46 s.d 50 di bab tersebut.
Secara garis besar buku ini menarik dan bermanfaat. Di akhir bukunya ada kalimat “Ayah , selamat menjalankan tugas agar setiap jiwa di keluarga bahagia”. Pengalaman Dandi sebagai kepala keluarga. Yang pernah juga menganggap materi /harta benda yang banyak akan membuat keluarga bahagia . Ternyata tidak demikian. Menjadi catatan sama seperti saya sebagai pembaca buku ini.
KESIMPULAN
Buku yang banyak mendapat respon positif , karena aplikatif. Buat para Ibu, baca juga membasuh Luka Pengasuhan yang ditulis oleh Diah Mahmudah. Buku ini mengulas dari sisi seorang ibu dalam mengasuh anak – anaknya. Disertai pengalaman real penulis sebagai seorang ibu dan juga seorang pekerja profesional.
Sebagai kesimpulan apabila Ayah dan Ibu sudah menemu kenali persoalan dasar sebagai orang tua, terlepas ada luka di masa lalu. Maka buku ketiga yang ditulis bersamaan (Dandi dan Diah) . Membayar Utang Pengasuhan dapat mensegerakan kita menjadi orang tua yang tangguh. Ayah dan Ibu yang Tangguh bagi anak – anaknya.
Semoga bermanfaat.
No comments: