Anak adalah Aset Berharga [Review Buku Membasuh Luka Pengasuhan dan Membayar Utang Pengasuhan]


Rasa ingin marah besar terjadi tatkala keinginan tidak sesuai dengan harapan terhadap anak. Tak terasa kekerasan verbal dan bahkan kekerasan fisik terjadi pada anak anak di Indonesia. Akibatnya jelas traumatik berkepanjangan. Kalau tidak diputus rantai tersebut akan menyebabkan dosa masa lalu yang akan terus terjadi hingga sekarang. 


Banyaknya kasus kekerasan terhadap anak membuktikan ada yang salah dalam pola pengasuhan selama ini. Apalagi trend Bullying terhadap anak masih saja terjadi dan angkanya pun besar. Jangan salah korban Bullying dan Pelaku Bullying bisa dikategorikan sebagai kesalahan orang tua. Karena tidak mampu dalam mengajarkan anak untuk membela diri dan tidak mampu mengajarkan anak untuk bersikap baik,tenggang rasa dan saling menghormati sesama. Bayangkan 41 persen siswa (anak) di Indonesia pernah jadi korban Bullying (cnnidonesia.com). 


Memiliki anak adalah sebuah impian semua orang. Dari dalam kandungan hingga besar, orang tualah yang berandil dalam tumbuh kembangnya. Di dalamnya selain penuh harapan , doa  yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yangmahakuasa ada juga usaha batiniah dan fisik yang tercurah  agar anak anak mereka menjadi generasi yang baik di masa depan. Tapi semuanya bisa berantakan bila ada sesuatu hal terkait masa lalu yang belum terobati. 


Sayapun berkilas balik saat kuliah lalu. Bagaimana kalau setiap orang memiliki dua anak dan anak itu dirawat, diajari dengan sungguh sungguh sehingga menjadi orang sukses berkualitas dan berahlak baik. Kalau satu orang tua berhasil bagaimana kalau 10, 100, 1000, 1 juta sekian  orang tua di Indonesia melakukan hal yang sama. Niscaya bangsa ini akan dipenuhi demografi berkualitas.  Pasti bisa!


Lalu, kini dalam kenyataannya setiap kita ternyata berbeda di lapangan. Kita memiliki masa lalu yang berbeda beda. Dalam Buku Membasuh Luka Pengasuhan Karya Diah Mahmudah. Saya baru menyadari peran orang tua seperti apa. Berat dan penuh liku. Yang imbasnya akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Diah menuliskan beragam kisah baik dari dirinya sendiri maupun dari orang orang yang dibimbingnya. Sebagai seorang Psikolog, keilmuannya dibutuhkan sekali untuk para orang tua . Sebelum menolong anak, orang tua harus menolong dirinya sendiri. Psikolog, Psikometerik atau Konselor Pernikahan niscaya akan membantu menemukan Luka masa lalu dan menyembuhkannya. 

Membasuh Luka Pengasuhan


Hubungan seorang anak dengan  orang tuanya tentu berbagai macam ragam. Dalam buku ini prolognya diawalai dengan kalimat Jendel Jiwa Seorang Perempuan. Ya ibu kita seorang perempuan yang mengasuh anak - anaknya harus memahami dahulu bagaimana dia berhubungan dengan orang tuanya. Apakah baik - baik saja atau malah bermasalah. Diah Mahmudah menuliskan secara gamblang peran seorang perempuan, seorang ibu.

"Banyak dari kita ketika memiliki luka dan rasa nyeri, akal dan hati bergetar hebat berusaha untuk menolak kuat, begitu takut untuk membuka ruang rasa yang selama ini ditutup rapat" 

Dari manakah  memulai membuka luka pengasuhan  ?
Di halaman 79 , Diah merincikan ada 5 langkah bagaimana membersihkan hati agar sehat kembali  dari luka pengasuhan ;
1.Meluruskan Niat 
Semua amal dimulai  dengan meluruskan niat. Niat karena ketertundukan pada Sangpencipta Allah SWT.  
2. Memaafkan
Memohon kelembutan hati untuk ikhlas menerima luka dan memaafkan dengan tulus orang tua.
3. Mendokan
Buah memaafkan adalah tulus mendoakan orang tua dari lubuk hati terdalam. Mendoakan adalah suatu kebutuhan jiwa yang akan kembali kepada diri kita sendiri.
4. Melakukan Birru; Walidan 
Buah dari memaafkan adalah berbakti kepada orang tua,
5. Melibatkan Allah 
Selalu melibatkan Tuhan  untuk memperbaiki kondisi hati kita. 

Dari kelima langkah tersebut, Diah memprioritaskan langkah yang kedua yaitu Memaafkan  dengan terapi bernama Forgiveness Theraphy. Pemaafan adalah tindakan yang diambil seseorang setelah menyadari ternyata selama ini dia lah yang sesungguhnya telah menganiaya dirinya sendiri. 

Di halaman 82 - 85 pembaca akan diberikan  tahap membasuh luka pengasuhan melalui 5 M , yaitu Mengakui, menyadari, menerima ,mengalirkan dan memutuskan memaafkan. Lagi - lagi diakhir ada kata memaafkan. Seyogyanya memaafkan adalah jalan yang paling tradisional namun sangat efektif. 

Setiap Ayah dan Bunda wajib baca buku ini karena mengungkap semua kisah  tantangan pengasuhan yang selama ini seperti sulit diobati yang menyebabkan retaknya kehidupan berkeluarga. 

Buku ini secara keseluruhan terdiri dari 7 bab dan karena lebih banyak kepada permasalahan perempuan (Bunda) dibandingkan Ayah yang dikupas dalam buku sebelumnya berjudul Ayah Tangguh.  Dari 7 Bab ini dimulai dari  drama nyata  lupa pengasuhan  di kehidupan  berlanjut ke definisi  luka pengasuhan , lanjut di Bab 3  Nilai diri  dengan Assesment Inner Child. 

Dalam Bab 4 dibahas dampak luka pengasuhan di masa kini  diantaranya membahas Buah luka pengasuhan :  Ranah Personal, Relasi Pre - Marital , Relasi Marital, Relasi Sosial, Relasi Spiritual   lalu dibahas juga Penawar Ampuh Luka Pengasuhan 

Para Bunda yang ingin membasuh luka pengasuhan bisa konsentrasi di Bab 5  ,mengawali membasuh luka :Face it Bravelly , Program Mental Wallness "40 days sehat Challenge" , Buah membasuh luka pengasuhan .  Ikuti irama tulisan dari Diah ini sampai bab terakhir ya agar bisa lanjut ke Buku selanjutnya yaitu Membayar utang pengasuhan. 


MEMBAYAR UTANG PENGASUHAN



Pernah memiliki hutang? Entah itu berupa barang / benda atau hanya sekadar janji? Bagaiamana rasanya? Sulit membayarnya , memenuhinya atau bahkan tidak berniat menunaikannya sama sekali. Itu tergantung dari diri pribadi orang tersebut. 

Dalam pengasuhan. Dandi (suami ) dari Diah Mahmudah menuliskan buku ketiganya berjudul Membayar Utang Pengasuhan. Pengalaman Dandi sebagai Ayah dan pengalaman Diah sebagai Bunda yang memiliki anak . Dan anaknyapun mengalami Bullying di sekolahnya. Pengalaman anaknya ini telat mereka sadari. Persis seorang guru sekolah tapi telat mengetahui kemampuan anaknya dalam belajar. 

Yup,meski pendidikan , pekerjaan Dandi dan Diah seorang Psikolog, Psikometerik, Konselor Pernikahan tidak serta merta menyadari ada yang salah dengan kondisi anak kandung mereka. Begitupun dengan orang tua di luaran sana yang memiliki nasib sama. Lalu bagaiamana solusinya ?

Selain pengalaman personal, dalam buku ini mereka berbagi pengalaman professional sebagai Psikolog, Psikoterapis dan Konselor pernikahan. Kepakaran mereka mampu dan bisa dijadikan hikmah  dan pembelajaran  bagi para orang tua  agar jangan sampai berkepanjangan  mengabaikan hak - hak anak. 

saat harapan menginginkan kebaikan dari mereka, disaat bersamaan disitulah kita justru melukai jiwa anak. 

Setelah membaca Membasuh luka pengasuhan, di buku Membayar utang pengasuhan inilah  banyak orang tua semestinya menyadari  bahwa dirinya memiliki utang pengasuhan. Ketika sudah  menyadari, barulah praktik  bagaimana cara untuk membayaarnya :

Ada dua program yang coba diulas di buku ini. Pertama adalah  Program Membasih  Luka Pengasuhan ( Program Mental Illness Free) dan yang kedua dalah Program  Menunaikan berbagai hak anak (Program Mental Wallness). 

Kedua pogram  ini saling terkait  untuk menggapai tujuan  pendidikan anak , yaitu  mengembalikan  fitrah anak agar bercahaya indah dan jiwanya semakin bahagia menyongsong dunia dewasa. 

Lalu apakah masih menganggap keberadaannya bukan aset berharga yang mesti dijaga ? 


Anak adalah Aset Berharga [Review Buku Membasuh Luka Pengasuhan dan Membayar Utang Pengasuhan] Anak adalah Aset Berharga  [Review Buku Membasuh Luka Pengasuhan dan Membayar Utang Pengasuhan] Reviewed by Papi on July 10, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.